Senin, 12 November 2012

Power Point & Word DAUR HIDUP PRODUK (DHP)



 PRODUCT  LIFE  CYCLE  (PLC)
Setiap produk berjalan melalui sebuah daur hidup – lahir, pengenalan, tumbuh, dewasa, dan akhirnya penurunan/mati karena munculnya produk-produk muda yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen dengan lebih baik.
Daur Hidup Produk (DHP) bermula pada saat perusahaan menemukan dan mengembangkan sebuah gagasan  produk baru.   Selama masa pengembangan produk baru, biaya investasi bertambah.  Setelah perusahaan meluncurkan produk tersebut, penjualan melewati suatu masa pengenalan, kemudian melalui masa pertumbuhan yang kuat, disusul masa kedewasaan, dan akhirnya memasuki masa penurunan.  Sementara itu laba bergerak mulai dari negatif ke positif,  mencapai masa puncaknya selama kurun waktu antara masa pertumbuhan dan masa kedewasaan, kemudian menurun.
DHP  menghadapkan perusahaan pada dua tantangan besar :
Masalah pengembangan produk baru  :  setiap produk pasti menurun, perusahaan harus mengembangkan sebuah proses untuk menemukan produk baru menggantikan produk lama.
Masalah strategi daur hidup produk : perusahaan/pemasar harus  memahami perjalanan usia produknya, dan menyesuaikan strategi pemasarannya ketika melewati tahap-tahap DHP yang berbeda-beda.
Banyak perusahaan hanya memusatkan pada pengelolaan produk yang ada,  dan gagal mengembangkan produk baru demi masa depan perusahaannya. Perusahaan perlu mencari keseimbangan antara kedua ekstrim tersebut.
Alasan pengembangan produk baru :
Perubahan selera
Perkembangan teknologi
Ketatnya persaingan
Produk baru diperoleh melalui dua cara :
Aqusition :  membeli perusahaan, paten, lisensi untuk meproduksi produk yang semula dihasilkan orang lain.
New product development :  membentuk bagian riset dan pengembangan pada perusahaan sendiri.

Yang dimaksud dengan pengembangan produk baru (cara kedua) adalah produk asli, produk yang disempurnakan, produk yang dimodifikasi, dan produk dengan merk baru yang dikembangkan melalui upaya riset.

Hasil penelitian yang menunjukkan tentang tingkat kegagalan produk baru :
Barang-barang konsumsi  40 %
Produk industrial  20 %
Jasa  18 %
Penelitian lain yang dilakukan terhadap 700 orang konsumen menyimpulkan bahwa tingkat keberhasilan bagi produk-produk baru  hanya sebesar 65 %.
Mengapa banyak produk baru yang mengalami kegagalan ?
Kekurangan gagasan produk baru yang penting
Pasar yang terpecah-pecah
Mahalnya proses pemngembangan produk baru
Kekurangan modal
Pendeknya jangka waktu DHP

Langkah-langkah pengembangan produk baru :
Membangkitkan gagasan
Penyaringan
Pengembangan dan pengujian
Strategi pemasaran
Analisis bisnis
Pengembangan produk
Pengujian pasar
Komersialisasi.

Ada beberapa tipikal pola DHP :
Pola huruf “S”
Pola “daur berdaur”
Pola” berlekuk”

DHP :  Karakteristik & Tanggapan.
KARATERISTIK
Pengenalan
Pertumbuhan
Kedewasaan
Penurunan
Penjualan
Laba
Arus kas
Pelanggan
Pesaing
Rendah
Tak berarti
Negatif
Inovatif
Sedikit   
Tumbuh cepat
Puncak
Sedang
Pasar masal
Bertambah  
Tumbuh lambat
Menurun
Tinggi
Pasar masal
Banyak   
Merosot
Rendah/nol
Rendah
Kons. Kesiangan
Berkurang
TANGGAPAN




STRATEGIK

BIAYA PMSRAN
TTK BRT PMSRAN
DISTRIBUSI
HARGA
Memperluas pasar
Tinggi
Awarenes
Tak merata
Tinggi
Penetrasi pasar

Tinggi(menurun)
Preferensi merk
Intensif
Rendah
Mempertahan kan share
Merosot
Kesetiaan merk
Intensif
Terendah   
Produktivitas

Rendah
Selektif 
Selektif
Meningkat

Kamis, 06 September 2012

Abstrak


 Tugas terstruktur
            Rakyat indonesia pernah menjadi bangsa yang besar dan berkuasa dinusantara cukup lama. Sriwijaya selama 7 abad dan majapahit selama 3 abad,2 kerajaan tersebut pantas menjadi kebanggaan nasional, karena berkuasa penuh dan belum mengalami penjajahan sejak masuknya bangsa barat terutama belanda dengan voc nya. Pada awal abad 17 maka sejak itulah rakyat indonesia mulai masuk alam penjajahan. Bangsa indonesia kehilangan harga diri dan tak berkuasa sehingga mudah berpecah belah, namun rakyat indonesia terus berjuang secara lokal dan secara nasional akhirnya tercapailah kemerdakaan indonesia , 17 agustus 1945.
Tugas
1.      Dari abstrak tersebut tentukan indikator-indikator kekuatan yang memperlemah dan indikator-indikator kekuatan yang memperkuat, sehingga dapat terbebas dari cengkraman penjajah ?
2.      Jelaskan indikator-indikator tersebut sehingga rakyat indonesia dapat memproklamator kemerdekaannya ?
3.      Uraikan secara singkat manfaat apa saja yang dapat diperoleh dari perjuangan melawan penjajah tersebut ?

Jawab
1.                  Indikator yang memperlemah
-          Rakyat indonesia terlena dengan kejayaan selama 10 abad yaitu pada massa kerajaan  sriwijaya dan majapahit.
-          Rakyat indonesia masih menonjolkan daerahnya dibandingkan bangsanya.
-          Perjuangannya masih bersifat kedaerahan.
-          Rasa persatuan dan kesatuannya belum tumbuh pada masyarakat .
-          Belum terbentuknya organisasi yang modern
Indikator yang memperkuat
-          Menjadi bangsa yang besar dan kuat di nusantara
-          Kebanggaan nusantara
-          Perjuangan secara lokal dan nasional
-          Adanya persatuan dan kesatuan
-          Banyaknya pemuda indonesia yang berpendidikan

2.      Indikator yang memperlemah
-          Rakyat indonesia terlena dengan kejayaannya selama 10 abad yaitu pada masa kerajaan  sriwijaya dan majapahit degan keadaan tersebut. Bangsa belanda dengan mudah masuk ke indonesia dan bangsa belanda yang awalnya hanya ingin berdagang, setelah mengetahui bahwa indonesia memiliki potensi yang sangat besar,mereka merubah politik mereka yaitu ingin menguasai bangsa indonesia secara perlahan-lahan dan tercapailah apa yg dia inginkan yaitu menjajah bangsa indonesia selama 3,5 abad.
-           Rakyat indonesia masih menonjolkan daerahnya dibandingkan bangsanya itu tercermin dengan adanya kerajaan-kerajaan. Dengan begitu masih adanya perselisihan antara kerajaan-kerajaan tersebut untuk menjadi penguasa. Dengan kata lain penjajah dapat memanfaatkan keadaan tersebut dan sehingga dengan mudahnya bangsa ini terjajah.
-          Perjuangannya masih bersifat kedaerahan. Dapat kita liat pada tahun 1915 – 1926. Bangsa ini masih menganut insularisme, yaitu persatuan dan kesatuan atas dasar kepulauan atau daerah. Sepereti bisa kita liat terbentuknya jong ambon, jong bataks bond dll.  
-          Rasa persatuan dan kesatuannya belum tumbuh pada masyarakat dan sehingga masih terpecah belah antara daerah yang satu dengan yang lain. Apabila belum ada rasa persatuan dan kesatuan mungkin bangsa ini masih terjajah oleh penjajah.
-          Belum terbentuknya organisasi yang modern. Dengan belum terbentuk organisasi modern, bangsa ini belum terstruktur dengan kata lain masih terpecah belah dan tidak mempunyai tujuan yang jelas.

Indikator yang memperkuat
-          Menjadi bangsa yang besar dan kuat di nusantara. Pada zaman kerjaan sriwijaya dan majapahit bangsa ini merupakan bangsa yang besar dan kuat. Dan sehingga sejarah ini bisa kita jadikan motivasi atau dorongan untuk memajukan bangsa ini. Hal ini sudah terbukti oleh para pemuda-pemuda bangsa berjuang keras melawan para penjajah untuk memerdekakan bangsa indonesia.
-          Bangsa ini pernah menjadi Kebanggaan nusantara. Yaitu pada zaman sriwijaya dan majapahit. Seharusnya dapat kita jadikan kiblat untuk meraih kemerdekaan bangsa ini. Dengan cara mengambil contoh bagaimana cara untuk menjadi kebanggan nasional.dan dapat kita aplikasikan bagaimana cara agar bangsa indonesia merdeka dan terbebas dari penjajah.
-          Perjuangan secara lokal dan nasional ini merupakan hal yang positif. Berawal dari perjuangan secara lokal dengan kata lain masih adanya rasa ingin memerdekakan bangsa ini, dan kemudian berkembang secara nasional.
-          Adanya persatuan dan kesatuan itu tercermin  terbentuknya pemuda indonesia pada tahun 1927 di bandung. Dan disitulah terjadi perubahan dari insularisme menjadi unitarisme. Unitarisme adalah perstuan dan kesatuan yang tidak membedakan sesuatupun/tidak memandang perbedaan, dan setelah itulah muncullah pergerakan nasional yang bertujuan agar bangsa indonesia merdeka.
-          Pada saat pergerakan nasional banyak pemuda-pemuda yang berpendidikan, dan sehingga banyak gagasan-gagasan positif yang bertujuan untuk memerdekakan bangsa indonesia dari para penjajah.  Atas gagasan tersebut sampailah bangsa ini merdeka dan memproklamirkan kemerdekaannya yaitu pada tanggal 17 agustus 1945 dengan dibacanya proklamasi oleh ir soekarno hatta.
3. Manfaat yang bisa ambil dari perjuangan melawan penjajah yaitu:
-  Rasa persatuan dan kesatuan harus terus tertanam dalam diri kita agar bangsa ini tetap kokoh dalam menghadapi ATHG (Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan )
- Rasa memiliki bangsa ini juga harus tertanam dan sehingga memiliki rasa peduli untuk menjaga, merawat dan mencintai bangsa ini.

“ Dengan persatuan dan kesatuan dari berbagai unsur,kita bisa mengusir penjajah dan  bangsa ini akan tetap kokoh dalam menghadapi ATHG ( Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan ) dari manapun, maka dari itu rasa persatuan dan kesatuan harus tetap terjaga “

Sejarah terjadinya pemushafan


Menurut sejarah Islam, pada mulanya di masa Rasulullah masih hidup, Al Qur'an ditulis oleh penulis-penulis wahyu di atas pelepah kurma, kulit binatang, tulang dan batu. Setiap kali turun ayat, Nabi menginstruksikan kepada para sahabat untuk menghafalnya dan menuliskannya. Setiap penulis wahyu menulis berdasarkan pengetahuannya masing-masing karena tidak setiap penulis ayat berada di sisi Rasulullah ketika ayat alquran turun. Ketika itu beberapa mushaf berbeda susunan ayat-ayatnya.

          DimasaAbu bakar semua mushaf itu kemudian dikumpulkan.
Kemudian di masa Ustman, semua mushaf itu disusun dalam satu mushaf. Penulisan ini disesuaikan dengan tulisan aslinya yang terdapat pada Hafshah binti Umar. Susunan ayat alquran ditentukan berdasarkan bacaan Nabi Muhammad ketika di tahun wafatnya. Jadi susunan alquran bukan berdasarkan urutan turunnya wahyu tapi berdasarkan pengulangan bacaan Rasulullah yang dibaca berulang-ulang karena memang itu urutan yang telah ditentukan Nabi Muhammad. Pada tahun sebelum Muhammad saw wafat, ketika alquran sudah sempurna, ayat-ayat al-Qur' an dibacakan dua kali dalam setahun oleh Nabi Muhammad.
        Penulisan Mushaf ini diawasi dengan ketat dan disusun menurut sahabat Nabi yang terpercaya yang mendengarkan bacaan alquran ketika Nabi Muhammad membacanya sebelum beliau wafat.

         Pada masa berikutnya agar tidak terjadi salah baca oleh penduduk non arab yang belum begitu tahu tentang tulisan arab yang gundul maka kemudian dalam tulisan alquran diberi titik dan baris.

          Jadi Al Qur’an yang sekarang adalah sesuai dengan yang dibaca oleh Nabi Muhammad. Yang berbeda hanya bentuk tulisan yang kita baca karena dibentuk dengan tanda titik dan baris untuk membantu kita agar dapat membacanya sesuai dengan bacaan yang benar pada waktu itu.
Ustman bin Affan berhasil memushafkan Al-Qur’an yang disebut Mushaf Ustmani yang dilatarbelakangi oleh perbedaan qira’at (baca) Al-qur;an yang menimbulakn percekcokan antara murid dan gurunya. Pada saat penyalinan Al-Qur’an, panitia penyusunan mushaf yang dibentuk oleh Ustman melakukan pengecekan ulang dengan meneliti kembali mushaf yang sudah disimpan di rumah Hafsah dan membandingkan dengan mushaf-mushaf  lain. Dan ketika  itu terdapat 4 mushaf  al qur’an yaitu :
1. Mushaf  Al-Qur’an  yang  ditulis oleh Ali bin Abi Thalib, terdiri dari
111 surat. Surat pertama adalah Al-Baqarah dan surat terkhir al-m’wadzatyn.
2. Mushaf  Al-Qur’an  yang  disusun  oleh Ubay bin Ka’ab, terdiri dari 105 surat. Surat pertama  adalah  Al-Fatihah  dan  yang  terakhir al-Nas
3.  Mushaf Al-Qur’an disusun oleh Ibn Mas’ud, terdiri   dari 108 surat. Surat  pertama  Al-Baqarah  dan  surat  terakhir Qul Huwa Allah  Ahad.
 4.mushaf Al-qur’an yang ditulis oleh Ibn Abbas, terdiri dari 114 surat. Surat  pertama  adalah Iqra’ dan surat terkhir adalah al-Nas.
Dan sehingga sampai sekarang apa yang ada didalam al qur’an menggunakan mushaf  ustman bin affan yang disebut mushaf ustmani.




Setelah sekian lama al qur’an ini ada, ada beberapa orang yang mempertanyakan beberapa  hal  tentang  isi didalam al qur’an yang haq ini. Salah satunya yaitu:
1.Kenapa  peletakan  surat  al fatihah di urutan  pertama, padahal surat        yang pertama kali muncul adalah surat al alaq (ayat 1 sampai 5)
2.Kenapa peletakan surat an nas diurutan terakhir, padahal surat yang terakhir muncul adalah surat al maidah ?
Jawaban :
       1.   Klo kita liat  dari penjabaran  surat  al fatihah. Surat Al-Fatihah ialah surat urutan pertama dalam mushaf `Utsmânî,  artinya “Pembuka”. Surat  yang  diturunkan  di Makah  dan  terdiri  dari 7 ayat ini adalah surat yang pertama diturunkan dengan lengkap dan termasuk  golongan Surat Makiyyah. Surah Al-Fatihah (Arab: الفاتح , al-Fātihah, "Pembukaan") adalah surah pertama dalam al-Qur'an. Surah ini diturunkan di Mekah dan terdiri dari 7 ayat. Al-Fatihah merupakan surah yang pertama-tama diturunkan dengan lengkap di antara surah-surah yang ada dalam Al-Qur'an. Surah ini disebut Al-Fatihah (Pembukaan), karena dengan surah inilah dibuka dan dimulainya Al-Quran. Dinamakan Ummul Qur'an (induk Al-Quran/أمّ القرءان) atau Ummul Kitab (induk Al-Kitab/أمّ الكتاب) karena dia merupakan induk dari semua isi Al-Quran. Dinamakan pula As Sab'ul matsaany (tujuh yang berulang-ulang/السبع المثاني) karena jumlah ayatnya yang tujuh dan dibaca berulang-ulang dalam salat.

Menurut Ustâdz Syaikh Muhammad al-Madanî menjawab, “Seandainya al-Qur’an disusun sesuai dengan urutan turunnya, pastilah sebagian orang akan memahaminya bahwa al-Qur’an itu diturunkan hanya sesuai dan untuk suatu peristiwa saja. Atau, merupakan peraturan temporer untuk memecahkan masalah yang terjadi pada masa Rasulullah saja. Padahal, Allah menghendaki agar al-Qur’an berlaku umum (mencakup segala permasalahan) dan bersifat universal, tidak hanya untuk satu masa dan kaum. Maka, disusunlah al-Qur’an dengan sistematika sekarang yang memperlihatkan universalitas dan kekekalannya, dan dijauhkan dari susunan yang bersifat temporer, yang hanya memperlihatkan urgensi pada suatu masa saja, yakni ketika turunnya.”
Mengenai pertanyaan kenapa surat al-Fâtihah yang diletakkan pada urutan pertama, nampaknya karena surat disinyalir merupakan intisari al-Qur’an yang karenanya surat ini dinamai pula dengan “Umm al-Qur’an” (Induk al-Qur’an). Di samping itu, surat ini memiliki keistimewaan dan keutamaan yang tidak dimiliki surat lainnya sebagaimana  dituturkan oleh Rasulullah dalam riwayat Ibn Hibbân dari Ubai bin Ka`ab r.a., “Tidak pernah Allah menurunkan di dalam Taurat dan Injil yang menyamai Umm al-Qur’ân (Al-Fâtihah).” “Fâtihah al-Kitâb (al-Fâtihah) adalah surat yang paling mulia di dalam al-Qur’an.”
2 Surah An-Nas (bahasa Arab:النَّاسِ, "Manusia") adalah surah terakhir (ke-114) dalam al-Qur'an. Nama An-Nas diambil dari kata An-Nas yang berulang kali disebut dalam surat ini yang artinya manusia. Surah ini termasuk dalam golongan surah makkiyah. Isi surah adalah menganjurkan manusia memohon perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan baik yang berasal dari golongan manusia maupun jin.
Keutamaan Surah An-Nas

Aisyah menerangkan: bahwa Rasulullah s.a.w. pada setiap malam apabila hendak tidur, Beliau membaca Surah Al-Ikhlas, Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas, ditiupkan pada kedua telapak tangan kemudian disapukan ke seluruh tubuh dan kepala.
Sayyidiah' Ali r.a. menerangkan: pernah Rasulullah s.a.w. digigit kala, kemudian Beliau mengambil air garam. Dibacakan Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas laludisapukan pada anggota badan yang digigit kala tadi.
'Uqbah bin' Amir menerangkan, ketika saya sesat jalan dalm suatu perjalanan bersama dengan Rasulullah s.a.w., Beliau membaca Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas dan akupun disuruh Beliau juga untuk membacanya.
Barang siapa terkena penyakit karena perbuatan syaitan atau manusia, hendaklah membaca Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas sebanyak 41 kali selama 3 hari, 5 hari atau 7 hari berturuh-turut.
Barang siapa yang takut akan godaan syaitan atau manusia atau takut dalam kegelapan malam, atau takut kejahatan manusia, bacalah Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas sebanyak 100 kali.
Surah Al-Ma'idah (bahasa Arab:المآئدة, al-Mā'idah, "Jamuan (Hidangan)") adalah surah ke-5 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 120 ayat dan termasuk golongan surah Madaniyah. Sekalipun ada ayat-ayatnya yang turun di Mekkah, namun ayat ini diturunkan sesudah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, yaitu di waktu peristiwa Haji Wada'. Surah ini dinamakan Al-Ma'idah (hidangan) karena memuat kisah pengikut-pengikut setia Nabi Isa a.s. meminta kepada Nabi Isa a.s. agar Allah menurunkan untuk mereka Al-Ma'idah (hidangan makanan) dari langit (ayat 112). Dan dinamakan Al-Uqud (perjanjian), karena kata itu terdapat pada ayat pertama surah ini, dimana Allah menyuruh agar hamba-hamba-Nya memenuhi janji terhadap Allah dan perjanjian-perjanjian yang mereka buat sesamanya. Dinamakan juga Al-Munqidz (yang menyelamatkan), karena akhir surat ini mengandung kisah tentang Nabi Isa a.s. penyelamat pengikut-pengikut setianya dari azab Allah.
Pokok-pokok isi
Keimanan:Bantahan terhadap orang-orang yang mempertuhankan Nabi Isa a.s.
Hukum-hukum:Keharusan memenuhi perjanjian; hukum melanggar syi'ar Allah; makanan yang dihalalkan dan diharamkan; hukum mengawini ahli kitab; wudhu; tayammum; mandi; hukum membunuh orang; hukum mengacau dan mengganggu keamanan; hukum qishaas; hukum melanggar sumpah dan kafaaratnya; hukum binatang waktu ihram; hukum persaksian dalam berwasiat.
Kisah-kisah:Kisah-kisah Nabi Musa a.s. menyuruh kaumnya memasuki Palestina; kisah Habil dan Qabil, kisah-kisah tentang Nabi Isa a.s.
Dan lain-lain:Keharusan bersifat lemah lembut terhadap sesama mukmin bersikap keras terhadap orang-orang kafir; penyempurnaan Agama Islam di zaman Nabi Muhammad SAW; keharusan jujur dan berlaku adil; sikap dalam menghadapi berita-berita bohong; akibat berteman akrab dengan orang yang bukan muslim; kutukan Allah terhadap orang-orang Yahudi, kewajiban rasul hanya menyampaikan agama; sikap Yahudi dan Nasrani terhadap orang Islam; Ka'bah ; peringatan Allah supaya meninggalkan kebiasaan Arab jahiliyah; larangan-larangan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang mengakibatkan kesempitan dalam agama.


Kesimpulan:
“Jadi susunan alquran bukan berdasarkan urutan turunnya wahyu tapi berdasarkan pengulangan bacaan Rasulullah yang dibaca berulang-ulang karena memang itu urutan yang telah ditentukan Nabi Muhammad. Maka dari itu pertanyaan diatas tidak ada jawabannya sesungguhnya hanya  alloh yang tahu. Adapun klo ada jawabannya itu hanya asumsi manusia itu sendiri yang berfikir secara logis. Kesimpulan ini saya  ambil setelah  mendapat jawaban  dari beberapa narasumber yang saya tanya.”