Senin, 11 Maret 2013

Akuntansi Biaya



Pendahuluan
Secara garis besar akuntansi dibagi menjadi 2 tipe
PERSAMAAN Akuntansi Keuangan & Akuntansi Manajemen
¢  Merupakan Sistem Pengolah Informasi yang Menghasilkan Laporan Keuangan
¢  Berfungsi Sebagai Penyedia Informasi Keuangan yang Bermanfaat bagi Seseorang Untuk Pengambilan Keputusan
PERBEDAAN Akuntansi Keuangan & Akuntansi Manajemen
¢  Pemakai Utama
¢  Lingkup Informasi
¢  Fokus Informasi
¢  Rentang Waktu
¢  Kriteria bagi Informasi
¢  Disiplin Sumber
¢  Isi Laporan
¢  Sifat Informasi
Akuntansi Biaya
Adalah proses pencatatan, Penggolongan, Peringkasan dan Penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya. Objek kegiatan akuntansi biaya adalah “Biaya”
Tujuan Akuntansi Biaya
n   Penentuan Kos Produk
n   Pengendalian Biaya
n   Pengambilan Keputusan Khusus
Penggolongan Biaya
n   Objek Pengeluaran
n   Fungsi Pokok dalam Perusahaan
n   Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang Dibiayai
n   Perilaku Biaya dengan Perubahan Volume
n   Jangka waktu manfaatnya
Menurut Objek Pengeluaran
Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya.
Misalkan nama objek pengeluaran adalah             Bahan Bakar, maka semua pengeluaran     yang berhubungan dengan bahan bakar             disebut “ Biaya Bahan Bakar “
Menurut Fungsi Pokok Perusahaan
Dalam Perusahaan terdapat 3 fungsi pokok, yaitu Produksi, Pemasaran dan Administrasi & Umum
Biaya Produksi yaitu :
merupakan biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi
Biaya Pemasaran yaitu :
Merupakan biaya yang terjadi untuk melaksanakan pemasaran
Biaya Administrasi & Umum yaitu :
Merupakan biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi & pemasaran
Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu yg Dibiayai
Biaya Langsung (Direct Cost)
Adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai.
Biaya Langsung terdiri dari Biaya    Bahan Baku (BBB) dan Biaya            Tenaga Kerja Langsung (BTKL)
Menurut Perilaku Biaya dengan Perubahan Volume
Biaya Variabel, adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan
Biaya Semi Variabel, adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Pada biaya ini mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel


Menurut Perilaku Biaya dengan Perubahan Volume
Biaya Tetap, adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu
Biaya Semi Fixed, adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume kegiatan produksi tertentu
Metode Penentuan
Biaya Produksi
n   Full Costing
            Merupakan metode penentuan kos produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam kos produksi ditambah biaya non produksi
           
           
Metode Penentuan Biaya Produksi
n   Variable Costing
            Merupakan metode penentuan kos produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam kos produksi



PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI

Metode Variable Costing & Full Costing       

 




Perbandingan Metode Full Costing dengan Metode Variable Costing.


Full Costing

Yakni merupakan metode penentuan harga pokok produksi, yang membebankan seluruh biaya produksi baik yang berperilaku tetap maupun variabel kepada produk. Dikenal juga dengan  Absortion atau Conventional Costing.

Perbedaan tersebut terletak pada perlakuan terhadap biaya produksi tetap, dan akan mempunyai akibat pada :

1.      Perhitungan harga pokok produksi dan
2.      Penyajian laporan laba-rugi.

Metode Full Costing

Harga Pokok Produksi :

Biaya bahan baku                                                 Rp.  xxx.xxx
Biaya tenaga kerja langsung                               Rp.  xxx.xxx
Biaya overhead pabrik tetap                                Rp.  xxx.xxx
Biaya overhead pabrik variabel                   Rp.  xxx.xxx

Harga Pokok Produk                                    Rp.  xxx.xxx
Dengan menggunakan Metode Full Costing,

1.      Biaya Overhead pabrik baik yang variabel maupun tetap, dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka pada kapasitas normal atau atas dasar biaya overhead yang sesungguhnya.

2.      Selisih BOP akan timbul apabila BOP yang dibebankan berbeda dengan BOP yang sesungguh- nya  terjadi.

Catatan : 

Pembebanan BOP lebih (overapplied factory overhead), terjadi jika jml BOP yang dibebankan lebih besar dari BOP yang sesungguhnya terjadi.

Pembebanan BOP kurang (underapplied factory overhead), terjadi jika jml BOP yang dibebankan lebih kecil dari BOP yang sesungguhnya terjadi.

3.      Jika semua produk yang diolah dalam periode tersebut belum laku dijual, maka pembebanan biaya overhead pabrik lebih atau kurang tsb digunakan untuk mengurangi atau menambah harga pokok yang masih dalam persediaan (baik produk dalam proses maupun produk jadi)

4.      Metode ini akan menunda pembebanan biaya overhead pabrik tetap sebagai biaya sampai saat produk yang bersangkutan dijual.





Variable Costing :

Merupakan suatu metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi variabel saja. Dikenal juga dengan istilah : direct costing


Harga Pokok Produksi :

Biaya bahan baku                                                    Rp.  xxx.xxx
Biaya tenaga kerja langsung                                  Rp.  xxx.xxx
Biaya overhead pabrik variabel                      Rp.  xxx.xxx

Harga Pokok Produk                                       Rp.  xxx.xxx


Dengan menggunakan Metode Variable Costing,

1.      Biaya Overhead pabrik tetap diperlakukan sebagai period costs dan bukan sebagai unsur harga pokok produk, sehingga biaya overhead pabrik tetap dibebankan sebagai biaya dalam periode terjadinya.

2.      Dalam kaitannya dengan produk yang belum laku dijual, BOP tetap tidak melekat pada persediaan tersebut tetapi langsung dianggap sebagai biaya dalam periode terjadinya.

3.      Penundaan pembebanan suatu biaya hanya bermanfaat jika dengan penundaan tersebut diharapkan dapat dihindari terjadinya biaya yang sama periode yang akan datang.



Penyajian Laporan Laba Rugi


Laporan Laba-Rugi
 ( Metode Full Costing )


Hasil penjualan                                      Rp.     500.000
Harga pokok penjualan                                Rp.     250.000 -
Laba Bruto                                             Rp.     250.000

Biaya administrasi dan umum                      Rp.       50.000 - 
Biaya pemasaran                                  Rp.       75.000 -
Laba Bersih Usaha                                       Rp .    125.000


Ket :

Laporan Laba-rugi tsb menyajikan biaya-biaya menurut hubungan biaya dengan fungsi pokok dalam perusahaan manufaktur, yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran dan fungsi administrasi dan umum.













Laporan Laba-Rugi
( Metode Variable Costing )


Hasil penjualan                                     Rp.  500.000
Dikurangi Biaya-biaya Variabel :
        Biaya produksi variabel                Rp.  150.000
        Biaya pemasaran variabel           Rp.    50.000
        Biaya adm. & umum variabel       Rp.    30.000
                                                              Rp.  230.000
Laba kontribusi                                    Rp.  270.000

Dikurangi Biaya Tetap
Biaya produksi tetap                     Rp.    100.000  
Biaya pemasaran tetap                Rp.      25.000
Biaya Adm & umum tetap             Rp.      20.000
Rp.  145.000
Laba Bersih Usaha                                               Rp   125.000
















Manfaat Informasi yang Dihasilkan oleh Metode Variable Costing

Laporan keuangan yang disusun berdasar metode Variable Costing bermanfaat bagi manajemen untuk :

(1)       Perencanaan laba jangka pendek
(2)       Pengendalian biaya dan
(3)       Pembuatan keputusan.


(1)  Perencanaan laba jangka pendek

Dalam jangka pendek, biaya tetap tidak berubah dengan adanya perubahan volume kegiatan, sehingga hanya biaya variabel yang perlu dipertimbangkan oleh manajemen 

Laporan laba-rugi variable costing menyajikan dua ukuran penting : (1) laba kontribusi dan (2) operating laverage.

Hasil Penjualan                 :  Rp. 1000
Biaya Variabel           :  Rp.   600
Laba Kontribusi                 :  Rp.   400
Biaya Tetap                        :  Rp.   300
Laba Bersih                       :  Rp.   100

Ratio Laba Kontribusi       :  Laba kontribusi  = 400/1000
                                           Hsl Penjualan

Operating Laverage :  Laba kontribusi  = 400/100
                                       Laba bersih


Misal :

Dalam rencana anggaran diputuskan untuk menaikkan harga jual 12%. Maka dampak dari kenaikan ini terhadap laba jangka pendek dapat ditentukan :

12% x 40%         =  4,8%

Laporan laba rugi yang memisahkan biaya tetap dan variabel, memungkinkan juga manajemen melakukan analisis hubungan biaya, volume dan laba.

(2)  Pengendalian Biaya

Biaya tetap dalam variable costing dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan yakni : discretionary fixed cost dan committed fixed cost.

Discretionary fixed cost merupakan biaya yang berperila- ku tetap karena kebijakan manajemen. Dalam jangka pendek biaya ini dapat dikendalikan oleh manajemen.

Sedangkan committed fixed cost merupakan biaya yang timbul dari pemilikan pabrik, ekuipmen dan organisasis pokok. Dalam jangka pendek biaya tersebut tidak dapat dikendalikan oleh manajemen.

(3)  Pengambilan Keputusan

Pihak manajemen dengan menggunakan metode variable costing dapat menentukan pengambilan keputusan misal dalam hal pesanan khusus.


Jumat, 08 Februari 2013

Bank & Lembaga Keuangan



1.       Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang penangung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu Premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapakan, yang mungkin akan diderita karena suatu peristiwa yang tak tertentu.”
Jenis - jenis Asuransi
Berdasarkan pasal 247 KUHD menyebutkan tentang lima macam asuransi ialah:
1.      Asuransi terhadap kebakaran
  1. Asuransi terhadap bahaya hasil-hasil pertanian
  2. Asuransi terhadap kematian orang ( Asuransi jiwa )
  3. Asuransi terhadap bahaya dilaut dan perbudakan
  4. Asuransi terhadap bahaya dalam pengangkutan didarat dan disungai-sungai
Secara garis besar asuransi terdiri dari tiga kategori, yaitu:
Asuransi Kerugian
Terdiri dari asuransi untuk harta benda (property, kendaraan), kepentingan keungan (pecuniary), tanggung jawab hokum (liability), dan asuransi diri (kecelakaan atau kesehatan)
Asuransi Jiwa
Pada hakikatnya merupakan suatu bentuk kerjasama antara orang-orang yang menghindarkan atau minimal mengurangi resiko yang diakibatkan oleh resiko
            Asuransi Sosial
Adalah program asuransi wajib yang diselenggarakan oleh pemerintah berdasarkan undang-undang.
2. Resiko murni(pure risk) bila terjadi akan mendatangkan kerugian dan jika tidak terjadi akan berdampak netral(tidak rugi dan tidak untung). Mobil yang dikendarai dapat menabrak atau rumah dapat terbakar, jika hal itu terjadi maka pemilik kan merugi dan jika tidak terjadi pemilik juga tidak akan rugi ataupun untung.
                  Resiko spekulatf(speculative risk) bila terjadi akan mendatangkan rugi atau untung. misalnya melakukan investasi saham di Bursa Efek Indonesia atau membeli undian berhadiah.
 Resiko individu(individual risk), resiko yang dihadapi individu sehari-hari. Misal, mobil, rumah, atau investasi yang semuanya menimbulkan kerugian-kerugian keuangan.
Tiga Resiko Individu
      Personal risk: resiko yang mempengaruhi kapasitas atau kemampuan seseorang memperoleh keuntungan. Penyebabnya adalah mati muda, uzur, fisik, an kehilangan pekerjaan.
Property risk: resiko rugi yang dimiliki benda atau harta karena hilang, rusak, atau dicuri.
.      Liability risk: resiko yang mungkin dialami sebagai tanggung jawab akibat kerugian atau lukanya pihak lain.


3.
alah yang memberikan kepastian adanya pensiun untuk para pegawainya. Namun, jika di era tahun 70an sampai dengan tahun80an belum banyak perusahaan yang menyediakan dana pensiun bagi karyawannya, maka di masa tahun 90an justru menjadi sebaliknya. Setelah dikeluarkannya UU No. 11 tahun 1992 yang mengatur tentang dana pensiun, hampir seluruh perusahaan dewasa ini telah menyelenggarakan program dana pensiun bagi karyawannya baik yang dikelola sendiri atau lewat lembaga lain. Bahkan bagi perusahaan yang tidak menyelenggarakan dana pensiun bagi karyawannya, banyak alternatif pilihan untuk memperoleh pensiun dari lembaga lainnya. Menurut data akhri tahun 1997, jumlah dana pensiun lembaga keuangan yang telah disahkan oleh menteri keuangan sebanyak 23 lembaga yang dikelompokan dengan Bank Umum (18%) dan Perusahaan Asuransi Jiwa (72%). Banyaknya pendirian oleh perusahaan asuransi jiwa di duga karena adanya peraturan yang menegaskan bahwa pembayaran manfaat pensiun kepada peserta diharuskan secara anuitas seumur hidup.


4.            1.Pensiun normal adalah pensiun yang diberikan untuk karyawan yang usia nya telah mencapai masa pensiun seperti yang telah ditetapkan dalam peraturan dana pensiun.
             2.Pensiun dipercepat adalah ketentuan yang mengizinkan peserta pensiun untuk mempercepat pensiunnya karena suatu hal. Salah satu persyaratan untuk mengajukan pensiun dipercepat adal ah mendapatkan pesetujuan dari pembrei kerja.
            3.Pensiun ditunda adalah ketentuan yang memperkenankan karywannya yang secara mental dan fisik masih sehat untuk tetap bekerja melampaui usia pensiun normal dengan ketentuan pembayaran pensiun dimulai pada tanggal pensiun normal meskipun karyawan yang bersangkutan tetap meneruskan bekerja dan tetap memperoleh gaji dari perusahaan.
           4.Pensiun cacat adalah pensiun yang diberikan bukan karena usia akan tetapi lebih disebabkan karena karyawan yang bersangkutan mengalami kecelakaan atau cacat sehingga dianggap tidak mampu atau tidak cakap lagi dalam bekerja. Pembayaran pensiun dihitung seolah olah sampai usia pensiun normal dan penghasilan dasar pensiun ditentukan pada saat yang bersangkutan dinyatakan cacat.
5. yang paling penting saat memilih kartu kredit. Memilih perusahaan yang menawarkan suku bunga minimal, struktur biaya yang rendah, program upah yang baik, keseimbangan minimum yang rendah, dan sebagainya. Juga, memeriksa ulasan pada situs konsumen dan mempertimbangkan apa yang konsumen lain katakan tentang perusahaan Anda berpikir tentang dan tentang kepercayaan perusahaan. Cobalah untuk menghindari kartu kredit yang akan menagih Anda biaya tahunan, karena yang akan berarti beberapa biaya yang tidak perlu untuk Anda.
6 .  1. Kartu Kredit Pinjaman yang Tidak Dapat Diperbaharui (Charge Card)
Di antara keistimewaan paling menonjol dari kartu ini adalah diharuskannya menutup total dana yang ditarik secara lengkap dalam waktu tertentu yang diperkenankan, atau sebagian dari dana tersebut. Biasanya waktu yang diperkenankan tidak lebih dari tiga puluh hari, namun terkadang bisa mencapai dua bulan
2.       Kartu Kredit Pinjaman yang Bisa Diperbaharui (Revolving Credit Card)
Jenis kartu ini termasuk yang paling popular di berbagai negara maju. Pemilik kartu ini diberikan pilihan cara menutupi semua tagihannya secara lengkap dalam jangka waktu yang ditoleransi atau sebagian dari jumlah tagihannya dan sisanya diberikan dengan cara ditunda, dan dapat diikutkan pada tagihan berikutnya
7     .     a. fungsi bank dunia adalah untuk mengentaskan kemiskinan khususnya dinegara2 berkembang
b. fungsi IMF. Memberikan kredit singkat istilah negara2 anggota untuk memenuhi kesulitan sementara karena saldo merugikan, mempromosikan penyesuaian tertib nilai tukar, advising negara2 anggota mengenai masalah2 ekonomi, moneter dan teknis
C fungsi ADBMempromosikan investasi di kawasan modal publik dan swasta untuk tujuan pembangunan.  Memberikan pinjaman untuk pembangunan ekonomi dan sosial dari negara-negara anggota kawasan.  Bantuan negara-negara anggota dalam mengkoordinasikan pengembangan kebijakan dan rencana mereka.
 8.  a. Pasar uang adalah suatu tempat pertemuan abstrak dimana para pemilik dana jangka pendek dapat menawarkan kepada calon pemakai yang membutuhkannya, baik secara langsung maupun melalui perantara
                b. 1. Sertfikat Bank Indonesia (SBI)
Instrumen utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau bank sentral atas unjuk dengan jumlah tertentu yang akan dibayarkan kepada pemegang pada tanggal yang telah ditetapkan. Instrumen ini berjangka waktu jaruh tempo satu tahun atau kurang.
2. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
Surat - surat berharga berjangka pendek yang dapat diperjualbelikan secara diskonto dengan Bank Indonesia atau lembaga diskonto yang ditunjuk oleh BI.
3. Sertifikat Deposito
Instrumen keuangan yang diterbitkan oleh suatu bank atas unjuk dan dinyatakan dalam suatu jumlah, jangka waktu dan tingkat bunga tertentu. Sertifikat Deposito adalah deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat diperdagangkan. Ciri pokok yang membedakaimya dengan deposito berjangka terletak pada sifat yang dapat dipindahtangankan atau diperjualbelikan sebelum jangka waktu jatuli temponya melalui lembaga - lembaga keuangan lainnya.
4. Commerecial Paper
Promes yang tidak disertai dengan jaminan yang diterbitkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana jangka pendek dan dijual kepada investor dalam pasar uang.
5. Call Money
Kegiatan pinjam meminjam dana antara satu bank dengan bank lainnya untuk jangka waktu pendek.
6. Repurchase Agreement
Transaksijual odi surat-surat berharga disertai dengan perjanjian bahwa penjual akan membeli kcmbali surat-surat berharga yang dijual tersebut pada tanggal dan dengan harga yang telah ditetapkan lebih dahulu
7. Banker's Acceptence
Suatu instrumen pasar uang yang digunakan untuk memberikan kredit pada eksportir atau importir untuk membayar sejumlah barang atau untuk membeli valuta asing.